Wanita Merokok, Waspadai Menopause Dini
Jumat, 21 Desember 2018
Perempuan yang merokok sangat mungkin untuk mulai memasuki masa menopause sebelum usia 45 tahun dan juga menciptakan mereka menghadapi resiko osteoporosis dan serangan jantung, demikian laporan beberapa peneliti Norwegia.
"Di antara sebanyak 2.123 wanita yang berusia 59 hingga 60 tahun, mereka yang ketika ini merokok, 59% lebih mungkin mengalami menopause dini dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok," kata Dr. Thea F. Mikkelsen dari University of Oslo dan rekannya.
Bagi perokok paling berat, resiko menopause dini hampir dua kali lipat. Namun, wanita yang dulunya merokok, tapi berhenti setidaknya 10 tahun sebelum menopause, intinya kurang mungkin untuk berhenti menstruasi dibandingkan dengan perokok sebelum usia 45 tahun.
Ada bukti bahwa merokok belakangan dalam kehidupan menciptakan seorang wanita lebih mungkin untuk mengalami menopause dini, sedangkan perokok yang berhenti sebelum berusia setengah baya mungkin tak terpengaruh, kata Mikkelsen dan timnya di dalam jurnal Online, BMC Public Health.
Mereka meneliti kekerabatan lebih lanjut dan tetapkan apakah menjadi perokok pasif juga mungkin menghipnotis waktu menopause. Para peneliti tersebut mendapati bahwa hampir 10% wanita memasuki menopause sebelum usia 45 tahun.
Sebanyak 25% yaitu perokok ketika ini, 28,7% yaitu mantan perokok dan 35,2% dilaporkan perokok pasif ketika ini. Perokok ketika ini yaitu 59% lebih mungkin untuk memasuki menopausemenopause dini hampir dua kali lebih umum di kalangan wanita yang merokok paling banyak. sebelum usia 45 tahun, sedangkan
Namun wanita yang telah berhenti merokok setidaknya satu dasawarsa sebelum menopause yaitu 87% lebih mungkin dibandingkan dengan rekan sebaya mereka yang ketika ini merokok dan telah memasuki masa menopause dini.
Dibandingkan dengan wanita yang menikah, para janda juga menghadapi peningkatan resiko menopause dini, ibarat juga wanita yang menyampaikan kondisi kesehatan mereka buruk. Perempuan yang lebih berpendidikan kurang mungkin untuk memasuki menopause dini, tapi mereka juga kurang mungkin menjadi perokok.
Keterlibatan pada aktivitas sosial juga mengurangi resiko menopause dini. Para peneliti tersebut tak menemukan kekerabatan antara konsumsi kopi atau alkohol atau perokok pasif dengan resiko menopause dini.
"Lebih cepat seorang wanita berhenti merokok," kata Mikkelsen dan timnya, "Lebih banyak tunjangan yang beliau dapatkan sehubungan dengan datangnya menopause dini".
Sumber: Kapanlagi.com
"Di antara sebanyak 2.123 wanita yang berusia 59 hingga 60 tahun, mereka yang ketika ini merokok, 59% lebih mungkin mengalami menopause dini dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok," kata Dr. Thea F. Mikkelsen dari University of Oslo dan rekannya.
Bagi perokok paling berat, resiko menopause dini hampir dua kali lipat. Namun, wanita yang dulunya merokok, tapi berhenti setidaknya 10 tahun sebelum menopause, intinya kurang mungkin untuk berhenti menstruasi dibandingkan dengan perokok sebelum usia 45 tahun.
Ada bukti bahwa merokok belakangan dalam kehidupan menciptakan seorang wanita lebih mungkin untuk mengalami menopause dini, sedangkan perokok yang berhenti sebelum berusia setengah baya mungkin tak terpengaruh, kata Mikkelsen dan timnya di dalam jurnal Online, BMC Public Health.
Mereka meneliti kekerabatan lebih lanjut dan tetapkan apakah menjadi perokok pasif juga mungkin menghipnotis waktu menopause. Para peneliti tersebut mendapati bahwa hampir 10% wanita memasuki menopause sebelum usia 45 tahun.
Sebanyak 25% yaitu perokok ketika ini, 28,7% yaitu mantan perokok dan 35,2% dilaporkan perokok pasif ketika ini. Perokok ketika ini yaitu 59% lebih mungkin untuk memasuki menopausemenopause dini hampir dua kali lebih umum di kalangan wanita yang merokok paling banyak. sebelum usia 45 tahun, sedangkan
Namun wanita yang telah berhenti merokok setidaknya satu dasawarsa sebelum menopause yaitu 87% lebih mungkin dibandingkan dengan rekan sebaya mereka yang ketika ini merokok dan telah memasuki masa menopause dini.
Dibandingkan dengan wanita yang menikah, para janda juga menghadapi peningkatan resiko menopause dini, ibarat juga wanita yang menyampaikan kondisi kesehatan mereka buruk. Perempuan yang lebih berpendidikan kurang mungkin untuk memasuki menopause dini, tapi mereka juga kurang mungkin menjadi perokok.
Keterlibatan pada aktivitas sosial juga mengurangi resiko menopause dini. Para peneliti tersebut tak menemukan kekerabatan antara konsumsi kopi atau alkohol atau perokok pasif dengan resiko menopause dini.
"Lebih cepat seorang wanita berhenti merokok," kata Mikkelsen dan timnya, "Lebih banyak tunjangan yang beliau dapatkan sehubungan dengan datangnya menopause dini".
Sumber: Kapanlagi.com