Manfaat Ikan Gabus

Ikan Gabus
Ikan gabus ialah salah satu ikan irit penting di Indonesia yang kaya akan manfaat bagi kesehatan badan manusia. Selain dikonsumsi langsung, ikan ini juga dipakai sebagai materi baku pembuatan empek-empek palembang. Belakangan ikan gabus diketahui mengandung protein dan albumin yang sangat penting untuk kesehatan.

Penggunaan ikan gabus untuk pengobatan secara tradisional telah dilakukan di beberapa daerah. Di Sulawesi Selatan, ikan gabus sering dikonsumsi oleh wanita yang gres melahirkan. Dengan mengonsumsi ikan gabus, dibutuhkan wanita yang melahirkan cepat sembuh dan menghasilkan ASI (air susu ibu) yang banyak untuk kebutuhan bayinya.

Di kawasan Tanah Toraja dan Enrekang, ikan gabus telah diberikan semenjak dulu kepada bawah umur alasannya ialah dipercaya sanggup meningkatkan kekebalan badan anak-anak.

Di Makassar, beberapa pembeli menyatakan bahwa ikan gabus dibeli untuk dikonsumsi mereka yang terluka akhir sabetan pisau/parang, anak yang ingusan, dan wanita yang gres melahirkan.

Penggunaan ikan gabus dalam pengobatan tradisional ialah dengan cara dikonsumsi pribadi sehabis dimasak, baik dibakar, digoreng, dan lain-lain. Ikan gabus sanggup pula direbus atau dikukus, kemudian air rebusan diminum atau disiram pada luka sayatan.

Para peneliti di Asia Tenggara, khususnya Malaysia dan Indonesia, telah pertanda bahwa ikan gabus merupakan salah satu ikan penting bagi kesehatan umat manusia. Prof. Dr. Eddy Suprayitno, MS dan Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya Malang mengungkapkan bahwa ekstrak ikan gabus sanggup dimanfaatkan sebagai pengganti serum albumin yang biasanya dipakai untuk menyembuhkan luka operasi.

Untuk memanfaatkan ikan gabus sebagai obat, ikan diambil ekstraknya dengan cara mengukusnya, kemudian menampung airnya. Air ekstrak pribadi diminumkan kepada pasien yang gres dioperasi.

Dengan cara itu, luka akan sembuh dalam tempo 3 hari lebih cepat dibandingkan dengan serum albumin. Dengan ekstrak gabus, biayanya akan jauh lebih murah. Perbandingannya, harga serum albumin mencapai Rp 1.300.000, sedangkan ekstrak ikan gabus hanya sekitar Rp 500.000.

Di Malaysia, pembuatan krim dan tablet dari ikan gabus telah usang dilakukan. Pusat Pengkajian Sains Farmasi Universiti Sains Malaysia (USM) telah menghasilkan tablet dan krim obat luka pada tahun 1999, sekaligus menjadikan Prof. Dr. Saringat Baie sebagai orang pertama di dunia yang menghasilkan tablet dari ikan gabus (Kompas, 15/12/2003).

Menurut Prof. Dr. Saringat Baie, gabus memiliki asam amino dan lemak yang sanggup menyembuhkan luka dalam perut, serta amat baik untuk mengobati penyakit gastrik. Gabus tersebut harus liar dan bukan gabus yang dibudidayakan. Produk herbal dalam bentuk krim sanggup menyembuhkan luka apabila dioles segara pada bab yang luka. Bentuk tablet sanggup dipakai untuk kesehatan perempuan, terutama sehabis bersalin (Kompas, 15/12/2003).

Produksi obat dengan memakai ekstrak ikan gabus juga dilakukan oleh Prof. Dr. Nurpudji Astuti Daud, Ketua Pusat Studi Gizi dan Pangan Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar. Sejak tahun 1994, penggunaan ikan gabus untuk penyembuhan pasien telah dipakai di RS. Wahidin Sudiro Husodo Makassar.

Penggunaan ekstrak ikan gabus ketika itu dengan cara diblender. Karena tidak nyaman akhir kedaluwarsa anyir dari ekstrak ikan gabus maka semenjak tahun 2004, Prof. Dr. Nurpudji Astuti Daud mengolah ikan gabus menjadi kapsul.

Kapsul yang kemudian dipatenkan dengan nama Pujimin itu telah diujicobakan pada penderita TBC, stroke, operasi, luka bakar, dan patah tulang. Hasilnya, kapsul ikan gabus memper cepat penyembuhan luka operasi dan luka bakar, serta tidak menjadikan nanah.

Selain kapsul, ia juga mengolah ikan gabus menjadi biskuit yang sanggup dikonsumsi, yang diperuntukkan bagi bawah umur yang kurang gizi (malnutrisi). Uji coba biskuit tersebut pada bawah umur yang anabawang dan flu menunjukkan adanya penurunan penyakit.

Itu berarti, konsumsi biskuit ikan gabus sanggup meningkatkan daya tahan tubuh. Tentu saja, itu alasannya ialah ikan gabus mengandung protein dan albumin yang tinggi. Gabus mengandung 70% protein dan 21% albumin, serta asam amino yang lengkap, mikronutrien zink, selenium, dan iron.

Dengan demikian, ikan gabus cocok dikonsumsi oleh pasien luka bakar, pasien operasi atau orang yang dalam masa penyembuhan, orang renta yang fungsi organnya mulai menurun, dan bawah umur yang mengalami malnutrisi.

Setelah mengetahui manfaat ikan gabus bagi kesehatan dan obat-obatan yang sangat berkhasiat bagi manusia, dibutuhkan masyarakat tidak ragu lagi untuk mengkonsumsi dan menjadikannya hidangan utama ketika makan. terimakasih

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel