Tips Hidup Sehat Dan Alami : Apakah benar sering mengkonsumsi teh panas berujung pada kanker?
Minggu, 02 September 2018
Dari sekian banyak minuman yang tersedia, teh merupakan jenis minuman yang paling dicari dan digemari oleh banyak orang dari mengembangkan usia dan kalangan. Selain murah dan gampang didapat, teh diyakini mengandung banyak antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan. Baik dikala santai maupun dalam pertemuan, banyak orang yang melewatinya dengan ditemani oleh secangkir teh panas/hangat.
Namun dikala ini Anda harus lebih berhati-hati, terutama bagi Anda yang sangat menggemari teh panas. Sebuah studi yang dilakukan oleh dr. Farhad Islami dkk di Propinsi Golestan, Iran menunjukkan bahwa orang yang mempunyai kebiasaan mengonsumsi teh panas dengan kisaran temperatur 65-70oC (149-158oF) mempunyai risiko dua kali lebih besar untuk terkena kanker esofagus (saluran kerongkongan) dibandingkan mereka yang mengonsumsi teh dengan temperatur kurang dari 65oC. Risiko ini masih sanggup meningkat melebihi delapan kali pada mereka ang mengonsumsi teh panas dengan temperatur lebih dari 70oC (sumber: Islami, F. BMJ, March 27, 2009; Online First" edition. Michael Thun, MD, vice president emeritus of epidemiology, American Cancer Society. Whiteman, D. BMJ, March 27, 2009; Online First" edition).
Sebenarnya tidak ada kaitan yang bermakna antara insiden kanker esofagus dengan jenis dan banyaknya teh yang dikonsumsi. Akan tetapi, stress berat panas yang ditimbulkan sanggup merusak lapisan luar esofagus dan secara tidak pribadi sanggup meningkatkan risiko kerusakan sel akhir pajanan materi karsinogenik dalam teh.
Bagaimanapun, dengan dipaparkannya data ini bukan berarti Anda harus menghentikan kebiasaan konsumsi teh Anda sama sekali. Risiko kanker esofagus ini sanggup diturunkan dengan menerapkan periode pendinginan, ialah menunggu selama 5-10 menit sesudah teh dibentuk dan dituangkan biar menjadi sedikit lebih cuek (hangat) sebelum dikonsumsi. Dan hendaknya cara ini juga sanggup diterapkan untuk masakan atau minuman panas yang lain.