Wudhu Dan Kesehatan
Senin, 17 Desember 2018
Kalau diperhatikan, anggota tubuh yang dibasuh ketika berWudhu ialah anggota-anggota tubuh yang sering terbuka. Anggota tubuh kita yang terbuka sangat rentan didatangi kuman, selain memang kulit kita dihuni oleh kumankuman yang normal keberadaannya, kuman-kuman yang bersifat simbiotik
mutualisme (keberadaannya membantu kulit contohnya dalam sistem pertahannan tubuh) juga kuman-kuman simbiotik komensalisme (keberadaanya tidak menyebabkan kerugian/penyakit) juga yang patogen potensial (opportunistic) (kuman yang akan menyebabkan penyakit), kuman-kuman ini yang dikenal dengan tanaman normal kulit.
Menurut ilmu bacteria (mikrobakteriology), 1 cm meter persegi dari kulit kita yang terbuka bisa dihinggapi lebih 5 juta kuman yang bermacam-macam. Bakteri ini perkembangannya sangat cepat dan salah satu faktor yang paling menghipnotis perkembangannya ialah keseimbangan asam-basa (pH). PH permukaan kulit sangat berperan dalam memproteksi tubuh dan membatasi perkembangan kuman yang akan menyebabkan penyakit.
Ketika membasuh kulit dengan air, maka keseimbangan pH dan kelembaban itu akan terkoreksi kembali dan diperlukan kembali normal. Kulit kita terdiri atas beberapa lapisan, salah satunya ialah epidermis pada lapisan terluar (yang mengadakan kontak pribadi dengan lingkungan luar). Pada lapisan ini terdapat lapisan sel tanduk (stratum corneum) yang selalu mengalami deskuamasi (penggantian dan pembuangan sel-sel kulit mati pada stratum korneum) dan kadang sel-sel kulit yang mati dan mengelupas itu akan menyumbat pori-pori yang juga bermuara pada lapisan epidermis, hal inilah yg sanggup menyebabkan
penyakit pada kulit. Ketika berWudhu, maka air akan membantu membuang kotoran-kotoran, sisa-sisa sel kulit mati tadi dan meminimalisir jumlah kuman pada permukaan kulit kita.
Menurut para hebat pada forum riset trombosis di London (Inggris), bila seseorang selalu mandi atau membasuh anggota tubuhnya, maka akan memperbaiki dan melancarkan sistem peredaran darah, air yang mengandung elektrolit-elektrolit akan menciptakan pembuluh-pembuluh darah mengalami vasodilatasi (pelebaran) sehinggga memperlancar peredarannya.
Juga yang lebih penting ialah imbas air pada tubuh kita, yaitu meningkatkan produksi sel-sel darah putih (leukosit) yang sangat berperan penting dalam system pertahanan tubuh (immunitas). Bahkan dari suara gemericik air dan kesejukannya, saraf-saraf tubuh yang mengalami ketegangan tanggapan aktifitas sebelumnya akan mengalami relaksasi juga mengembalikan kemampuan kerja otot-otot tubuh kita.
Ketika berwudhu, kita juga dianjurkan berkumur, bersiwak (gosok gigi), membersihkan hidung, dan membersihkan sela-sela jari tangan dan kaki. Rasulullah s.a.w. pernah mengingatkan kepada umatnya :"Alangkah baiknya orang-orang yang mau menyela-nyela? Mereka bertanya: Siapa mereka wahai Rasulullah? Beliau menjawab : Mereka ialah yang mau menyela-nyela dalam wudhu dan dari makanan, dalam wudhu ialah dengan berkumur, menghisap air hidung dan menyela-nyela jari-jemari mereka pada ketika berwudhu, sedangkan menyela-nyela gigi ialah membersihkannya dari bekas makanan. Sesungguhnya yang paling menjengkelkan kedua malaikat (pencatat) ialah ketika mereka melihat bekas kuliner di sela-sela gigi mereka sedangkan mereka mendirikan Shalat" (H.R. Ahmad dari Abu Ayub).
Kalau kita tahu, lisan dan hidung kita ini merupakan sarang kuman berbahaya. Bila kita tidak rajin membersihkannya bisa menyebabkan banyak sekali macam penyakit.
Bakteri-bakteri tersebut semakin subur oleh bekas-bekas kuliner yang ada di sela-sela gigi yang tidak kita bersihkan. Penelitian pernah pertanda bahwa 90% dari mereka yang menderita kerusakan gigi, ialah lantaran keteledoran dalam melaksanakan kebersihan mulut. Penyakit yang ditimbulkan oleh kuman yang ada di lisan kita tidak hanya mengancam gigi dan gusi, tetapi juga mengancam sistem pencernaan kita, ini lantaran air liur yang kita telan berasal dari mulut.
Ada beberapa penyakit yang sanggup disebabkan kurang diperhatikannya kesehatan gigi dan lisan dan efeknya ialah timbul penyakit pada organ lain, contohnya sinusitis causa kerusakan gigi (geraham atas). Akhirnya, marilah kita senantiasa menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh kita dengan rajin berwudhu dengan air yang suci dan bersih, dan dengan tata cara yang benar. (Dewan Asatidz dalam www.pesantrenvirtual.com)
mutualisme (keberadaannya membantu kulit contohnya dalam sistem pertahannan tubuh) juga kuman-kuman simbiotik komensalisme (keberadaanya tidak menyebabkan kerugian/penyakit) juga yang patogen potensial (opportunistic) (kuman yang akan menyebabkan penyakit), kuman-kuman ini yang dikenal dengan tanaman normal kulit.
Menurut ilmu bacteria (mikrobakteriology), 1 cm meter persegi dari kulit kita yang terbuka bisa dihinggapi lebih 5 juta kuman yang bermacam-macam. Bakteri ini perkembangannya sangat cepat dan salah satu faktor yang paling menghipnotis perkembangannya ialah keseimbangan asam-basa (pH). PH permukaan kulit sangat berperan dalam memproteksi tubuh dan membatasi perkembangan kuman yang akan menyebabkan penyakit.
Ketika membasuh kulit dengan air, maka keseimbangan pH dan kelembaban itu akan terkoreksi kembali dan diperlukan kembali normal. Kulit kita terdiri atas beberapa lapisan, salah satunya ialah epidermis pada lapisan terluar (yang mengadakan kontak pribadi dengan lingkungan luar). Pada lapisan ini terdapat lapisan sel tanduk (stratum corneum) yang selalu mengalami deskuamasi (penggantian dan pembuangan sel-sel kulit mati pada stratum korneum) dan kadang sel-sel kulit yang mati dan mengelupas itu akan menyumbat pori-pori yang juga bermuara pada lapisan epidermis, hal inilah yg sanggup menyebabkan
penyakit pada kulit. Ketika berWudhu, maka air akan membantu membuang kotoran-kotoran, sisa-sisa sel kulit mati tadi dan meminimalisir jumlah kuman pada permukaan kulit kita.
Menurut para hebat pada forum riset trombosis di London (Inggris), bila seseorang selalu mandi atau membasuh anggota tubuhnya, maka akan memperbaiki dan melancarkan sistem peredaran darah, air yang mengandung elektrolit-elektrolit akan menciptakan pembuluh-pembuluh darah mengalami vasodilatasi (pelebaran) sehinggga memperlancar peredarannya.
Juga yang lebih penting ialah imbas air pada tubuh kita, yaitu meningkatkan produksi sel-sel darah putih (leukosit) yang sangat berperan penting dalam system pertahanan tubuh (immunitas). Bahkan dari suara gemericik air dan kesejukannya, saraf-saraf tubuh yang mengalami ketegangan tanggapan aktifitas sebelumnya akan mengalami relaksasi juga mengembalikan kemampuan kerja otot-otot tubuh kita.
Ketika berwudhu, kita juga dianjurkan berkumur, bersiwak (gosok gigi), membersihkan hidung, dan membersihkan sela-sela jari tangan dan kaki. Rasulullah s.a.w. pernah mengingatkan kepada umatnya :"Alangkah baiknya orang-orang yang mau menyela-nyela? Mereka bertanya: Siapa mereka wahai Rasulullah? Beliau menjawab : Mereka ialah yang mau menyela-nyela dalam wudhu dan dari makanan, dalam wudhu ialah dengan berkumur, menghisap air hidung dan menyela-nyela jari-jemari mereka pada ketika berwudhu, sedangkan menyela-nyela gigi ialah membersihkannya dari bekas makanan. Sesungguhnya yang paling menjengkelkan kedua malaikat (pencatat) ialah ketika mereka melihat bekas kuliner di sela-sela gigi mereka sedangkan mereka mendirikan Shalat" (H.R. Ahmad dari Abu Ayub).
Kalau kita tahu, lisan dan hidung kita ini merupakan sarang kuman berbahaya. Bila kita tidak rajin membersihkannya bisa menyebabkan banyak sekali macam penyakit.
Bakteri-bakteri tersebut semakin subur oleh bekas-bekas kuliner yang ada di sela-sela gigi yang tidak kita bersihkan. Penelitian pernah pertanda bahwa 90% dari mereka yang menderita kerusakan gigi, ialah lantaran keteledoran dalam melaksanakan kebersihan mulut. Penyakit yang ditimbulkan oleh kuman yang ada di lisan kita tidak hanya mengancam gigi dan gusi, tetapi juga mengancam sistem pencernaan kita, ini lantaran air liur yang kita telan berasal dari mulut.
Ada beberapa penyakit yang sanggup disebabkan kurang diperhatikannya kesehatan gigi dan lisan dan efeknya ialah timbul penyakit pada organ lain, contohnya sinusitis causa kerusakan gigi (geraham atas). Akhirnya, marilah kita senantiasa menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh kita dengan rajin berwudhu dengan air yang suci dan bersih, dan dengan tata cara yang benar. (Dewan Asatidz dalam www.pesantrenvirtual.com)