Wanita Merokok, Waspadai Menopause Dini
Senin, 24 Desember 2018
Perempuan yang merokok sangat mungkin untuk mulai memasuki masa menopause sebelum usia 45 tahun dan juga membuat mereka menghadapi resiko osteoporosis dan serangan jantung, demikian laporan beberapa peneliti Norwegia.
"Di antara sebanyak 2.123 perempuan yang berusia 59 sampai 60 tahun, mereka yang dikala ini merokok, 59% lebih mungkin mengalami menopause dini dibandingkan dengan perempuan yang tidak merokok," kata Dr. Thea F. Mikkelsen dari University of Oslo dan rekannya.
Bagi perokok paling berat, resiko menopause dini hampir dua kali lipat. Namun, perempuan yang dulunya merokok, tapi berhenti setidaknya 10 tahun sebelum menopause, pada dasarnya kurang mungkin untuk berhenti menstruasi dibandingkan dengan perokok sebelum usia 45 tahun.
Ada bukti bahwa merokok belakangan dalam kehidupan membuat seorang perempuan lebih mungkin untuk mengalami menopause dini, sedangkan perokok yang berhenti sebelum berusia setengah baya mungkin tak terpengaruh, kata Mikkelsen dan timnya di dalam jurnal Online, BMC Public Health.
Mereka meneliti kekerabatan lebih lanjut dan menetapkan apakah menjadi perokok pasif juga mungkin menghipnotis waktu menopause. Para peneliti tersebut mendapati bahwa hampir 10% perempuan memasuki menopause sebelum usia 45 tahun.
Sebanyak 25% yakni perokok dikala ini, 28,7% yakni mantan perokok dan 35,2% dilaporkan perokok pasif dikala ini. Perokok dikala ini yakni 59% lebih mungkin untuk memasuki menopausemenopause dini hampir dua kali lebih umum di kalangan perempuan yang merokok paling banyak. sebelum usia 45 tahun, sedangkan
Namun perempuan yang telah berhenti merokok setidaknya satu dasawarsa sebelum menopause yakni 87% lebih mungkin dibandingkan dengan rekan sebaya mereka yang dikala ini merokok dan telah memasuki masa menopause dini.
Dibandingkan dengan perempuan yang menikah, para janda juga menghadapi peningkatan resiko menopause dini, mirip juga perempuan yang memberikan kondisi kesehatan mereka buruk. Perempuan yang lebih berpendidikan kurang mungkin untuk memasuki menopause dini, tapi mereka juga kurang mungkin menjadi perokok.
Keterlibatan pada kegiatan sosial juga mengurangi resiko menopause dini. Para peneliti tersebut tak menemukan kekerabatan antara konsumsi kopi atau alkohol atau perokok pasif dengan resiko menopause dini.
"Lebih cepat seorang perempuan berhenti merokok," kata Mikkelsen dan timnya, "Lebih banyak dukungan yang ia dapatkan sehubungan dengan datangnya menopause dini".
Sumber: Kapanlagi.com
"Di antara sebanyak 2.123 perempuan yang berusia 59 sampai 60 tahun, mereka yang dikala ini merokok, 59% lebih mungkin mengalami menopause dini dibandingkan dengan perempuan yang tidak merokok," kata Dr. Thea F. Mikkelsen dari University of Oslo dan rekannya.
Bagi perokok paling berat, resiko menopause dini hampir dua kali lipat. Namun, perempuan yang dulunya merokok, tapi berhenti setidaknya 10 tahun sebelum menopause, pada dasarnya kurang mungkin untuk berhenti menstruasi dibandingkan dengan perokok sebelum usia 45 tahun.
Ada bukti bahwa merokok belakangan dalam kehidupan membuat seorang perempuan lebih mungkin untuk mengalami menopause dini, sedangkan perokok yang berhenti sebelum berusia setengah baya mungkin tak terpengaruh, kata Mikkelsen dan timnya di dalam jurnal Online, BMC Public Health.
Mereka meneliti kekerabatan lebih lanjut dan menetapkan apakah menjadi perokok pasif juga mungkin menghipnotis waktu menopause. Para peneliti tersebut mendapati bahwa hampir 10% perempuan memasuki menopause sebelum usia 45 tahun.
Sebanyak 25% yakni perokok dikala ini, 28,7% yakni mantan perokok dan 35,2% dilaporkan perokok pasif dikala ini. Perokok dikala ini yakni 59% lebih mungkin untuk memasuki menopausemenopause dini hampir dua kali lebih umum di kalangan perempuan yang merokok paling banyak. sebelum usia 45 tahun, sedangkan
Namun perempuan yang telah berhenti merokok setidaknya satu dasawarsa sebelum menopause yakni 87% lebih mungkin dibandingkan dengan rekan sebaya mereka yang dikala ini merokok dan telah memasuki masa menopause dini.
Dibandingkan dengan perempuan yang menikah, para janda juga menghadapi peningkatan resiko menopause dini, mirip juga perempuan yang memberikan kondisi kesehatan mereka buruk. Perempuan yang lebih berpendidikan kurang mungkin untuk memasuki menopause dini, tapi mereka juga kurang mungkin menjadi perokok.
Keterlibatan pada kegiatan sosial juga mengurangi resiko menopause dini. Para peneliti tersebut tak menemukan kekerabatan antara konsumsi kopi atau alkohol atau perokok pasif dengan resiko menopause dini.
"Lebih cepat seorang perempuan berhenti merokok," kata Mikkelsen dan timnya, "Lebih banyak dukungan yang ia dapatkan sehubungan dengan datangnya menopause dini".
Sumber: Kapanlagi.com