Ahli kulit tentu mengetahui banyak hal mengenai kecantikan kulit. Apa saja belakang layar kecil yang mereka lakukan untuk menjaga kulitnya tetap sehat dan cantik?
Olahraga dan gaya hidup aktif ialah belakang layar Gary Goldfaden, MD, dermatolog yang berbasis di Miami. Pada dasarnya, olahraga membantu fatwa darah ke seluruh tubuh, sekaligus mendistribusikan nutrisi ke kulit.
Tentu Anda sudah tahu, mengernyitkan dahi, menegangkan wajah atau otot leher dapat menciptakan garis kerut semakin terlihat dan dalam. Saat Anda berolahraga atau sedang serius bekerja, pastikan otot pada wajah dan leher Anda tetap damai dan santai, saran Frederic Brandt, MD, dari Miami dan New York.
Tentu kita semua ketahui, rokok tidak baik untuk badan begitu pun pada kulit. Rokok juga mengganggu fatwa oksigen ke kulit, hasilnya, garis-garis halus pada wajah akan makin mendalam dan menciptakan kulit tidak berseri cantik. Saran Paul M. Friedman, MD, dari Houston, hindari rokok.
Mungkin terdengarnya seru duduk erat jendela ketika naik pesawat terbang, tetapi, dr Brandt mengingatkan, ketika naik pesawat terbang, dan duduk erat jendela, kulit kita terkena paparan sinar UV lebih besar dari biasanya. Jadi, akan lebih baik untuk menentukan kawasan duduk jauh dari jendela.
Tahan diri Anda untuk tidak menggaruk wajah atau mengorek wajah dengan kuku tangan, alasannya ialah hal ini dapat menjadikan iritasi serta meninggalkan bekas luka, begitu saran Heidi Waldorf, dari New York.
Setiap malam, kita butuh tidur yang nyenyak untuk mengoptimalkan sekresi hormon pertumbuhan, yang mendorong perubahan sel badan serta produksi kolagen. Jadi, pastikan Anda tidur cukup setiap malam, setidaknya sebelum pukul 11 malam, ujar dr Brandt.
Sinar matahari mempunyai pengaruh sangat jelek bagi kulit, alasannya ialah itu, Kathy Fields, dari San Fransisco menganjurkan untuk menghindari sinar matahari secara langsung, khususnya antaral pukul 10.00-16.00.
Garam dan gula akan melekat pada kolagen yang dapat merusak lebih cepat. Sebaiknya pilih kuliner sehat yang kaya akan serat, ujar dr Goldfaden.
Sumber: kompas.com
