Penyebab Sifat Insan Ke Arah Pria Atau Wanita

Untuk seorang bayi, indra yang muncul dan berkembang pertama kali yakni indra peraba. Meskipun ia sudah sanggup mencicipi kehangatan yang di peroleh dan timangan ibunya, secara naluriah tangannya juga akan muilai meraba-raba dan ia akan mencicipi bahwa sentuhan-sentuhan ibu sanggup mendatangkan perasaan yang menyenangkan. Perasaan semacam itu juga akan dirasakannya saat la memasukkan jarinya ke mulut, saat dimandikan, diganti popoknya, dicium. Kesemuanya itu yakni pekembangan yang normal. 
 
Ketika bayi tumbuh menjadi seorang anak yang lucu, rasa ingin tahu ihwal seks berkembang terus. Ketika usianya menginjak lima tahun, la mulai ingin tahu ihwal lawan jenisnya. Kadang-kadang antara anak pria dan perempuan saling membandingkan alat kelaminnya. Bila orang tuanya menganggap soal seks itu sesuatu yang jorok dan kemudian memarahi anak nya yang sedang saling memperbandingkan alat kelaminnya maka sikap anak tersebut terhadap seks akan berkembang ke arah yang salah bagi kehidupannya kelak.

Selain perkembangan fisik yang berbeda antara pria dan perempuan, di dalam tubuhnya masing-masing juga ditemukan kegiatan hormonal yang berbeda. Aktivitas hormon ini semenjak awalnya menjadi tanggung jawab gen. Ada dua jenis hormon berbeda yang berperan memilih sifat ke-”laki-laki”-an dan ke-”wanita”-an seseorang. Pertama adaiah hormon androgen. yaitu hormon yang memilih perkembangan sifat-sifat kelamin sekunder laki-laki. Kedua yakni hormon estrogen. yaitu hormon yang berperan memilih sifat-sifit perkembangan kelamin sekunder wanita. Hormon androgen merangsang timbulnya jakun pada laki-laki, timbre bunyi yang berat, badan yang kekar. keluarnya kumis. jenggot, dan sebagainya. Sementara itu, hormon estrogen merangsang timbulnya haid, bunyi yang tinggi, badan semampai, buah dada yang berisi. sikap yang lemah lembut, dan sebagainya. Terjadinya dominasi yang tidak proporsional diantara kedua hormon tersebut pada seseorang akan mengakibatkan timbulnya kelainan-kelainan perilaku. contohnya seorang perempuan berperilaku kelaki-lakian (tomboi) atau sebaliknya pria bersifat feminin.

Salah satu penyebeb hormon menjadi tidak seimbang karena; 

  • Kebiasaan hidup pasif dan tidak banyak bergerak (sedentary life style)
  • Pola makan tak sehat menyerupai makanan tinggi kalori, berlemak dan instan
  • Hal yang sama juga berlaku jikalau Anda terlalu berlebih dalam bekerja dan kurang istirahat. Kimia badan kita menjadi terganggu.
  • Management stres kurang baik. 
Tulisan ini terdapat dalam buku karya Drs Didik Gunawan, APT. SU, Penerbit : Penebar Swadaya Tahun, 1999, hlm 2-3


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel