Penanganan Darah Tinggi Pada Usia Lanjut
Kamis, 20 Desember 2018
Penanganan darah tingg/hipertensi pada usia lanjut memang harus perlu di ketahui, sebab contoh penanganan dilakukan dengan cara yang berbeda dengan usia muda. Berkat kemajuan dalam bidang ekonomi dan kesehatan jumiah penduduk yang melampaui usia 60-65 tahun meningkat pesat. Hal ini akan membawa duduk kasus kesehatan yang selama ini jarang menjadi perhatian kita. Beberapa penyakit menyerupai pikun (demensia), keropos tutang (osteoporosis). duduk kasus menopause. dan juga hipertensi sering menyerang di usia tua.
Hipertensi pada usia lanjut perlu menerima perhatian yang lebih serius. Selairi elastisitas pembuluh darah penderita yang menurun. kerja jantung umumnya pun sudah mulai terganggu. Hipertensi pada usia lanjut juga selalu membawa dampak jelek sebab penyakitnya “tidak jinak”.
Pada usia lanjut jikalau tekanan darahnya baik sistolik maupun diastolik, meninggi dalam waktu yang tidak tertatu usang maka harus dicurigai adanya pembuluh darah ginjal yang terganggu. Hal ini dikenal sebagai hipertensi renovaskuler aterosklerotik.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan mengenai hipertensi pada usia lanjut menghasilkan hal-hal yang menarik diketahui. Tenyata upaya menurunkan tekanan darah pada usia lanjut memperoieh laba yang lebih besar di bandingkan dengan golongan usia muda dan menengah. Hubungan antara tekanan darah yang meninggi dengan penyakit jantung-pembuluh darah (kardiovaskuler) lebih kasatmata terlihat pada penderita yang lanjut usia. Umumnya tekanan darah diastolik meningkat mengikuti pertambahan umur. Akan tetapi tekanan darah sistolik peningkatannya lebih kasatmata pada usia lanjut.
Hal-hal berikut perlu diperhatikan untuk menangani hipertensi pada penderita yang berusia lanjut. Selain kondisi badan yang sudah tidak prima. Penderita pun perlu ditangani secara iebih sabar dan telaten.
Hipertensi pada usia lanjut perlu menerima perhatian yang lebih serius. Selairi elastisitas pembuluh darah penderita yang menurun. kerja jantung umumnya pun sudah mulai terganggu. Hipertensi pada usia lanjut juga selalu membawa dampak jelek sebab penyakitnya “tidak jinak”.
Pada usia lanjut jikalau tekanan darahnya baik sistolik maupun diastolik, meninggi dalam waktu yang tidak tertatu usang maka harus dicurigai adanya pembuluh darah ginjal yang terganggu. Hal ini dikenal sebagai hipertensi renovaskuler aterosklerotik.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan mengenai hipertensi pada usia lanjut menghasilkan hal-hal yang menarik diketahui. Tenyata upaya menurunkan tekanan darah pada usia lanjut memperoieh laba yang lebih besar di bandingkan dengan golongan usia muda dan menengah. Hubungan antara tekanan darah yang meninggi dengan penyakit jantung-pembuluh darah (kardiovaskuler) lebih kasatmata terlihat pada penderita yang lanjut usia. Umumnya tekanan darah diastolik meningkat mengikuti pertambahan umur. Akan tetapi tekanan darah sistolik peningkatannya lebih kasatmata pada usia lanjut.
Hal-hal berikut perlu diperhatikan untuk menangani hipertensi pada penderita yang berusia lanjut. Selain kondisi badan yang sudah tidak prima. Penderita pun perlu ditangani secara iebih sabar dan telaten.
- Tekanan darah diukur pada posisi berdiri.
- Penurunan tekanan darah lebih dari 20 mmHg setetah 1 menit pada posisi tegak. dianggap abnormal.
- Tekanan darah diturunkan bertahap. Bila tekanan darah sebelumnya lebih tinggi dari 180 mmHg, tekanan diturunkan 20 mmHg lebih rendah. Selanjutnya tekanan diturunkan sedikit demi sedikit hingga sistotik kurang dan 160 mmHg dan diastolik kurang dan 90 mmHg.