Gigi Putih Berseri

toolsehatku-Peningkatan pengetahuan masyarakat ihwal gigi sudah sedemikian pesatnya, termasuk di dalamnya impian untuk memparbaiki penampilan.

Dahulu ketika orang belum memperdulikan estetika, warna gig yang gelap bukanlah hal yang merisaukan, tetapi ketika ini tidak ada lagi orang yang ingin membiarkan giginya tetap berwarna gelap. Oleh alasannya yakni itulah mekanisme pemutihan gigi menjadi terkenal ketika ini dan banyak diminati oleh pasien dokter gigi. Bahkan di pasaran bebas aneka macam produk pemutihan gigi yang diklaim sanggup dipakai pribadi oleh pembeli tanpa perlu proteksi dokter gigi.



Pemutihan gigi yakni upaya untuk mendapat warna gigi menjadi lebih cerah dengan memakai bahan-bahan pemutih gigi yang pertama kali diperkenalkan yakni Oxalic Acid oleh Chappel pada tahun 1877, alasannya yakni jadinya kurang memuaskan kemudian Harlan pada tahun 1884 memperkenalkan materi gres yaitu Hidrogen Peroksida, materi inilah yang hingga hari ini banyak dipakai dalam mekanisme pemutihan gigi.

Hidrogen Peroksida (H2O2) pada kondisi alami berbentuk cair, bersifat asam, kalau terurai akan menghasilkan air dan oksigen. Proses penutihan trjadi apabila pada materi Hidrogen Peroksida dilakukan perubahan pH, suhu, atau cahaya untuk mendapat oksigen aktif yang bersifat elektrofilik. Elektrofilik berarti hanya mempunyai satu elektron pada susunan kimianya sehingga ia akan berusaha mendapat pasangan elektron biar stabill. Oksigen aktif tertarik pada kawasan yang kaya dengan ikatan ganda yaitu kawasan interprismatik pada email gigi, disini akan terjadi pemutusan ikatan ganda menjadi ikatan yang lebih sederhana, secara visual terlihat sebagai perubahan warna kearah yang lebih terang.

Produk turunan hidrogen peroksida yang ketika ini banyak dipasarkan yakni Karbamid Peroksida yang merupakan kombinasi Hidrogen peroksida dengan zat pembawa (Karbamid) berupa urea, karbopol, air, dan senyawa lainnya. Tambahan inilah yang mengakibatkan materi pemutihan gigi berbentuk gel.

Dalam produk pemutihan gigi, Karbamid Perioksida hanya dipakai 10%-15%, sisanya yakni Sodium Stanat, Gliserin atau Propilen Glokol, serta penambah rasa. Merek dagang yang terkenal dipasaran untuk pemutihan gigi dengan kandungan ibarat ini antara lain yakni Opalescence, Ultradent, Nu Pro Gold, Nite White, dan lain-lain.

Bahan pemutih gigig yang sanggup dipakai pribadi tanpa proteksi dokter gigi umumnya mengandung Karbamid Peroksida sebesar 3%. Beberapa merek dari produk ini yakni Rembrandt, Britesmile, dan Whitestrips.

Metode Pemutihan Gigi

Secara garis besar ada tiga metode dalam mekanisme pemutihan gigi yaitu Supervised Home Dental Whitening yakni mekanisme pemutihan gigi yang dilakukan oleh pasien sendiri dengan petunjuk dokter gigi. Prosedur ini dilakukan di rumah menjelang tidur ataupun pada siang hari ketika menjalankan akrivitas kerja. Pemutihan dengan cara ini relatif kondusif alasannya yakni konsentrasi bahanyang dipakai sedikit, namun waktu yang dibutuhkan cukup usang berkisar antara empat ahad hingga satu tahun.

In Office Dental Whitening yakni metode yang hanya sanggup dilakukan oleh dokter gigi di tempat prakteknya alasannya yakni memakai tinggi sehingga perlu penanganan dan pemantauan khusus. Namun waktu yang dibutuhkan untuk mendapat hasil mekanisme pemutihan tidak terlalu lama, hanya 1-2 kali kunjungan.

Metode yang ketiga yakni kombinasi keduanya, selain dilakukan pemutihan di tempat praktek oleh dokter gigi juga dilakukan mekanisme pemutihan oleh pasien sendiri dengan petunjuk dokter gigi.
Indikator keberhasilan proses pemutihan gigi dilakukan dengan membandingkan warna gigi sebelum dan setelah proses pemutihan dengan indikator Value Oriented Shade Guide. Perubahan warna sebagai penanda keberhasilan umumnya berkisar antara 5-12 shade. Sebagai pola kalau sebelumnya shade-nya C3 setelah perawatan menjelma A2 berarti terjadi perubahan sebesar 9 shade.

Pemutihan gigi Vital

Sampai dengan tahun 1960 pemutihan gigi vital masih menjadi perdebatan, namun kini telah menjadi mekanisme yang lazim dilakukan. Berbeda dengan gigi non vital, pada gigi vital umumnya pewarnaan yang terjadi mencakup seluruh gigi dengan derajat pewarnaan yang relatif sama. Keberhasilan pemutihan gigi vital sangat tergantung dari penyebab pewarnaan gigi, apakah alasannya yakni faktor intriksik, ektrinsik, atau alasannya yakni pertambahan usia. Namun secara bergairah sanggup diperkirakan gigi yang berwarna kuning paling memungkinkan sanggup dirawat dengan hasil memuaskan, gigi coklat perlu waktu lebih lama, gigi biru keabuan umumnya tidak memperlihatkan hasil memuaskan, multi warna disertai pita warna sangat sulit untuk diputihkan.

Pada gigi yang mengalami pewarnaan kuning sanggup dirawat dengan metode Supervised Home Dental Whitening atau in office Dental Whitening. Untuk gigi dengan pewarnaan coklat, biru keabuan, serta multi warna yang disertai pita warna sanggup dilakukan satu atau dua kali in office Dental Whitening yang diikuti dengan Survised Home Dental Whitening satu hingga dua bulan.

Supervised Home Dental Whitening didahuli dengan mouth preparation berupa perawatan, pencabutan, dan pencucian sesuai indikasi. Kenudian dilakukan pencetakan untuk pembuatan tray yang akan dipakai untuk mengaplikasikan materi pemutih. Tray yang sudah akibat kemudian di try-in, setelah pas perawatan sanggup dimulai.

Prosedur in Office Dental dilakukan sesuai petunjuk pabrik masing-masing bahan. Umumnya setelah materi diaplikasikan dilakukan penyiaran dengan cahaya dari alat khusus sebagai akselelator. Prosedur ini dilakukan dua hingga tiga kali dengan penyiaran setiap kalinya sekitar 20 menit. Lama dan keseuksesan pemutihan gigi sangat tergantung pada pewarnaan yang terjadi.

Perlu diperhatikan proteksi terhadap pasien dan operator dari materi pemutih serta cahaya akselelator yang digunakan. Umumnya materi pemutih gigi memperlihatkan reaksi sensitif.

Pemutihan Gigi Non Vital

Indikasi pemutihan gigi non vital yakni gigi nekrosis yang sudah mendapat perawatan endodontik dengan baik dan berhasil, terdapat pewarnaan intrinsik, tidak terdapat kelainan periodontal, mempunyai ketebalan email dan dentin sehat yang cukup,serta tidak terdapat resorpsa internal maupun eksternal pada akar. Sedangkan kontra indikasinya yakni perawatan edodontik yang tidak baik dan atau tidak berhasil, email dan dentin dengan ketebalan sangat tipis, terdapat kelainan periodontal, serta sensitif terhadap materi pemutih gigi.

Prosedur pemutihan sanggup dilakukan dengan meletakan materi pemutih di dalam kamar pulpa yang telah dipersiapkan, kemudian ditumpat dengan tambalan sementara,demikian berulang-ulang hingga didapat hasil yang diharapkan. Metode lain dilakukan diruang prakter dokter, dengan meletakan materi pemutih di ruang pulpa kemudian diaktifkan dengan cahaya yang dihasilkan alat khusus.

Hal penting yang harus diperhatikan dalam pemutihan gigi non vital yakni menciptakan seal antara materi pemutih dengan materi pengisi terusan akar, sanggup memakai glass ionomer, komposit, atau semen polilarbosilat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel