Cara Mencegah Penyakit Kardiovaskuler
Minggu, 16 Desember 2018
Sistem Kardiovaskuler yaitu sistem peredaran darah di dalam tubuh. Sistem Kardiovaskuler terdiri dari darah, jantung dan pembuluh darah. Jantung terletak di dalam mediastinum di rongga dada. 2/3 nya terletak di pecahan kiri, 1/3 nya terletak di pecahan kanan dari garis tengah tubuh. Mencegah Kardiovaskuler yaitu tindakan yang sangat baik daripada mengobati. Pencegahan untuk penyakit kardiovaskuler yaitu dengan mengendalikan faktor-faktor risikonya. Berikut ini beberapa faktor risiko penyakit kardiovaskuler.
a. Kadar Kolesterol Tinggi
Kadar lemak kolesterol dalam darah harus dikendalikan, terutama dengan pengaturan diet berdasarkan contoh makan sehat. Sangat dianjurkan tidak banyak makan masakan yang mengandung lemak dan kalori berlebihan. Disamping itu dianjurkan untuk menentukan masakan yang mengandung banyak serat, menyerupai buah-buahan dan sayuran. Kadang-kadang perlu juga mengonsumsi obat penurun kadar lemak darah yang sesuai dengan anjuran.
b. Kebiasaan Merokok
Merokok merupakan faktor risiko paling signifikan bagi jantung. Kebiasaan merokok sanggup mempercepat proses arterosclerosis, pengerasan pada permukaan pecahan dalam pembuluh darah. Asap rokok mengandung nikotin yang sanggup menimbulkan kenaikan frekuensi denyut jantung dan tekanan darah. Di samping itu, asap rokok mengandung karbon monoksida (CO) yang sanggup menghambat pertukaran oksigen dalam darah dan menimbulkan kerusakan jaringan pembuluh darah. Yang menjadi awal dan proses arterosclerosis.
c. Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi yang berlangsung dalam jangka waktu lama. menimbulkan ketegangan meningkat dalam dinding pembuluh darah. Keadaan ini sanggup mempermudah timbulnya arterosclerosis. Selain itu, tekanan darah tinggi memberi beban bagi jantung, yang menimbulkan pembengkakan jantung. Hipertensi atau darah tinggi harus segera diketahui dan dikendalikan biar tidak terjadi komplikasi terhadap organ-organ lain.
d. Diabetes Mellitus atau Kencing Manis
Penyakit ini sering diikuti merapuhnya jaringan pembuluh darah, dan lebih cepat menimbulkan arrerosclerosis pada lapisan pecahan dalam pembuluh darah arien. Penyakit ini harus segera dikendalikan biar tidak terjadi komplikasi. terutama dengan cara diet berdasarkan hukum jumlah kalori. Di samping itu, diperlukan obat-obat anti-diabet. Perlu diingat, penderita kencing bagus sering mengalami serangan jantung pada usia muda.
e. Kegemukan atau Obesitas
Kegemukan atau kelebihan berat tubuh berarti persentase kadar lemak tubuh lebih besar daripada berat tubuh normal. Bobot tubuh yang berlebihan sanggup memberi beban kerja jantung, sehingga pecahan faal jantung terganggu. Kegemukan merupakan faktor kelipatan risiko terkena serangan jantung koroner. Orang gemuk mempunyai risiko 2—3 kali terjangkit penyakit jantung koroner (PJK) dibandingkan dengan mereka yang normal. Mereka yang memilki berat tubuh lebih dan 120% perlu diperiksa kadar insulinnya. Hal ini disebabkan insulin yang berlebihan dalam pembuluh darah sanggup meningkatkan tekanan darah.
f. Hindari Stres.
a. Kadar Kolesterol Tinggi
Kadar lemak kolesterol dalam darah harus dikendalikan, terutama dengan pengaturan diet berdasarkan contoh makan sehat. Sangat dianjurkan tidak banyak makan masakan yang mengandung lemak dan kalori berlebihan. Disamping itu dianjurkan untuk menentukan masakan yang mengandung banyak serat, menyerupai buah-buahan dan sayuran. Kadang-kadang perlu juga mengonsumsi obat penurun kadar lemak darah yang sesuai dengan anjuran.
b. Kebiasaan Merokok
Merokok merupakan faktor risiko paling signifikan bagi jantung. Kebiasaan merokok sanggup mempercepat proses arterosclerosis, pengerasan pada permukaan pecahan dalam pembuluh darah. Asap rokok mengandung nikotin yang sanggup menimbulkan kenaikan frekuensi denyut jantung dan tekanan darah. Di samping itu, asap rokok mengandung karbon monoksida (CO) yang sanggup menghambat pertukaran oksigen dalam darah dan menimbulkan kerusakan jaringan pembuluh darah. Yang menjadi awal dan proses arterosclerosis.
c. Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi yang berlangsung dalam jangka waktu lama. menimbulkan ketegangan meningkat dalam dinding pembuluh darah. Keadaan ini sanggup mempermudah timbulnya arterosclerosis. Selain itu, tekanan darah tinggi memberi beban bagi jantung, yang menimbulkan pembengkakan jantung. Hipertensi atau darah tinggi harus segera diketahui dan dikendalikan biar tidak terjadi komplikasi terhadap organ-organ lain.
d. Diabetes Mellitus atau Kencing Manis
Penyakit ini sering diikuti merapuhnya jaringan pembuluh darah, dan lebih cepat menimbulkan arrerosclerosis pada lapisan pecahan dalam pembuluh darah arien. Penyakit ini harus segera dikendalikan biar tidak terjadi komplikasi. terutama dengan cara diet berdasarkan hukum jumlah kalori. Di samping itu, diperlukan obat-obat anti-diabet. Perlu diingat, penderita kencing bagus sering mengalami serangan jantung pada usia muda.
e. Kegemukan atau Obesitas
Kegemukan atau kelebihan berat tubuh berarti persentase kadar lemak tubuh lebih besar daripada berat tubuh normal. Bobot tubuh yang berlebihan sanggup memberi beban kerja jantung, sehingga pecahan faal jantung terganggu. Kegemukan merupakan faktor kelipatan risiko terkena serangan jantung koroner. Orang gemuk mempunyai risiko 2—3 kali terjangkit penyakit jantung koroner (PJK) dibandingkan dengan mereka yang normal. Mereka yang memilki berat tubuh lebih dan 120% perlu diperiksa kadar insulinnya. Hal ini disebabkan insulin yang berlebihan dalam pembuluh darah sanggup meningkatkan tekanan darah.
f. Hindari Stres.
Stres memang sangat sulit dihindari jikalau hidup di kota besar menyerupai Jakarta yang dikenal lantaran kemacetan dan kesibukannya. Saat seseorang mengalami stres, tubuhnya akan mengeluarkan hormon cortisol yang menimbulkan pembuluh darah menjadi kaku. Hormon norepinephrine akan diproduksi tubuh ketika menderita stres, yang akan menimbulkan naiknya tekanan darah. Maka, sangat baik bila Anda menghindari stres baik di kantor atau di rumah.
g. Jangan Terlalu Lama Duduk
Penelitian menyarankan duduk selama 8 jam sehari meningkatkan risiko penyakit jantung, kanker, dan diabetes sebesar 40 persen. "Usahakan jangan duduk lebih dari 4 jam, cobalah sekali-kali berdiri,” kata John Buckley, profesor ilmu olahraga terapan di Chester University. “Maksimal duduk dua jam, selingi dengan bangun 30 menit.”
g. Jangan Terlalu Lama Duduk
Penelitian menyarankan duduk selama 8 jam sehari meningkatkan risiko penyakit jantung, kanker, dan diabetes sebesar 40 persen. "Usahakan jangan duduk lebih dari 4 jam, cobalah sekali-kali berdiri,” kata John Buckley, profesor ilmu olahraga terapan di Chester University. “Maksimal duduk dua jam, selingi dengan bangun 30 menit.”